Sabtu, 04 April 2009

Jumat, 30 Januari 2009

Kawanku Dan Aku

Kepada L.K Bohang

Kami jalan sama.Sudah larut
Menembus kabut.
Hujan mengucur badan.

Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental-pekat.Aku tumpat-pedat.

Siapa berkata?

Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga.

Dia bertanya jam berapa!

Sudah larut sekali
Hingga hilang segala makna
Dan gerak tak punya arti

5 Juni 1953
5 strategi sederhana menuju sukses
1.Milikilah disiplin kegiatan sehari-hari pada hal-hal penting dalam hidup kita.
2.Pikul tanggung jawab pada perbuatan kita sendiri dan hal-hal yang terjadi pada hidup kita.
3.Buat proses sehingga kita dapat mengingat detil pembicaraan apapun yang kita lakukan.
4.Kembangkan kebutuhan untuk terus-menerus mengembangkan pengetahuan.
5.Mampu secara efektif membantu orang lain ,kita harus terlebih dahulu mampu merawat diri kita sendiri.
Bill Nelson
Memahami Gaya Belajar Anak Agar Makin Pintar
Lain ladang,lain ikannya.Lain anak lain pula gaya belajarnya.pepatah di atas memang pas untuk menjelaskan fenomena bahw tak semua anak punya gaya belajar yang sama.Meskipun mereka bersekolah disekolah atau bahkan duduk dikelas yang sama.
Kemampuan setiap anak dalam memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Sebagian siswa lebih suka jika belajar dengan cara membaca dari hasil tulisan guru di papan tulis. Tapi, sebagian siswa lain lebih suka menerima materi pelajaran dengan cara guru menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, tidak sedikit siswa yang mempunyai model belajar dengan menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.
Apa pun cara yang dipilih, gaya belajar menunjukkan mekanisme setiap individu menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Karenanya, jika kita bisa memahami perbedaan gaya belajar setiap anak dan memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya akan memberikan hasil yang optimal bagi dirinya.
Dalam buku Quantum teaching, ada beberapa tipe gaya belajar. Pertama, Gaya Belajar Visual. Gaya belajar seperti ini bercirikan harus melihat dulu buktinya baru bisa mempercayainya.
Karakteristik yang khas gaya belajar visual: pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual, kedua teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan, ketiga mudah mengingat jika dengan gambar, dan lebih suka membaca daripada dibacakan.
Pendekatan yang bisa digunakan agar anak bisa menerima informasi / materi pelajaran secara optimal: pertama adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide, gambar ilustrasi, coretan-coretan, kartu bergambar, catatan dan kartu-kartu gambar berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.
Gaya belajar kedua disebut gaya belajar auditorial atau gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, anak harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi yang diterimanya. Karakter yang lain bagi anak bertipe ini: perhatiannya mudah terpecah, dan jika belajar dengan cara menggerakkan bibir/bersuara saat membaca.
Pendekatan yang bisa dilakukan bila anak memiliki kesulitan belajar seperti di atas: pertama, menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan merekam bacaan atau catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk kemudian didengarkan kembali. Dan yang kedua adalah dengan wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi. Sedang pendekatan ketiga yaitu dengan mencoba membaca informasi, kemudian diringkas dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah dengan melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
Gaya belajar lain yang juga unik adalah yang disebut gaya belajar kinestetik yakni harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa mengingatnya. Tentu saja, ada beberapa karekteristik gaya belajar seperti ini yang tak semua anak bisa melakukannya. Pertama adalah menerima informasi/pelajaran dengan cara menyentuh, berdiri berdekatan dan banyak bergerak. Sedang kedua, saat membaca sambil menunjuk tulisan. Karakter ketiga adalah anak tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, anak merasa bisa belajar lebih baik bila berjalan.
Untuk anak yang memiliki karakteristik seperti di atas, pendekatan belajar yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau bermain sambil belajar. Cara lain yang juga bisa digunakan adalah secara tetap membuat jeda di tengah waktu belajar. Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter Kinestetik juga akan lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya atau memahami fakta.
Penggunaan komputer bagi anak yang memiliki karakter kinestetik akan sangat membantu. Karena, dengan komputer ia bisa terlibat aktif dalam melakukan touch, sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar dan tulisan. Selain itu, agar belajar menjadi efektif dan berarti, anak dengan karakter di atas disarankan untuk menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di lapangan.
(Disarikan dari: Tempo Interaktif & Quantum teaching)
Sumber: www.sscbandung.net

Kamis, 29 Januari 2009

my profil

profil
Nama:Ahmad Irfan Ghani
Kelas :9e
Alamat Rumah:JL.Kapi Anala 4 Blok15j/22
Hobi:Sepak Bola,Main Game Online
Pesan:Semoga di saat kita menghadapi Ujian Nasional kita dibeukan kemudahan!Dan semoga -
smpn14Malang makin maju!
Maaf Apabila ada kesalahan,dan juga dengan -
tampilan foto saya yang kurang sehatt!

Tips Meraih Kesuksesan
Juli 11, 2007 pada 2:46 am (Gaya Hidup)
Setiap orang pasti ingin meraih kesuksesan tetapi hal ini tidak mudah didapatkan karena memang dibutuhkan perjuangan keras. Untuk mewujudkannya, sebaiknya anda ikuti trik dibawah ini agar anda bisa meraih kesuksesan, simak berikut ini.
Hal pertama yang membuat orang sukses terlihat mengagumkan adalah tingkat pemahaman mereka atas diri mereka sendiri. Biasanya mereka bisa mengetahui nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang ingin mereka raih. Sehingga mereka merasa nyaman dengan pilihan yang sudah mereka buat dalam kehidupannya. Tidak menutup kemungkinan mereka juga akan melakukan kesalahan tetapi mereka mampu berdamai dengan kesalahan yang telah dibuatnya. Karena mereka begitu bergairah, percaya diri dan optimis dalam memandang masa depannya.
Orang yang sudah meraih kesuksesan, biasanya memiliki tujuan yang tertulis mulai dari apa yang harus mereka lakukan dalam 30 hari hingga program 10 tahun. Mereka juga memiliki tujuan internal dan eksternal yang dinyatakan secara detail sebagaimana tujuan profesional mereka. Jadi jika anda ingin meraih kesuksesan maka anda harus mulai menuliskan tujuan anda, benar-benar bekerja dan bermanfaat.
Untuk menjadi sukses, anda harus memahami jaringan hubungan teman dan kolega anda. Karena biasanya mereka yang sukses memberikan penghargaan pada rekan yang telah atau pernah mengajari mereka segala sesuatunya. Mereka sangat berterimakasih dan menghargai bahwa kesuksesan merupakan buah dari jalinan kemitraan dengan banyak orang yang berbeda selama bertahun-tahun.
Faktor yang cukup menonjol dari orang sukses adalah idealisme mereka karena mereka selalu ingin melakukan suatu perubahan, mengisi hidup ini dengan penuh tujuan dan makna atau meraih sebuah mimpi. Mereka dimotivasi dengan gairah untuk menciptakan dunia yang lebih baik, menyumbangkan sesuatu dan menolong orang lain.
Bagi orang yang luar biasa sukses, biasanya mereka selalu seimbangkan idealisme mereka. Karena mereka selalu fokus pada pemecahan masalah, menggunakan tehnologi, informasi dan ketrampilan untuk meraih tujuan-tujuan yang terpenting. Biasanya mereka tidak tertarik pada teori atau mempertahankan pilihan masa lalu dan tradisi tua. Mereka menginginkan cara-cara yang praktis untuk membantu mereka sendiri dalam meraih tujuan.
Mereka yang sudah meraih kesuksesan biasanya mengobservasi budaya, membaca surat kabar, membaca tentang industri mereka dan berusaha mempelajari semua hal yang ada di sekitar mereka. Sebagian besar mereka yang telah meraih kesuksesan bukan ahli dibidang yang mereka geluti tetapi mereka sangat terdidik, cerdas dan penuh rasa ingin tahu.
Disiplin pribadi, mereka tidak ingin membuang-buang waktu dan membohongi diri mereka sendiri. Karena mereka tidak membesar-besarkan atau mengecilkan masalah dan tidak menggeneralisir. Biasanya saat mereka berbicara tentang usia, hubungan, usia hubungan, usaha atau impian-impian mereka maka angka dan tanggal, dollar dan sen, detil sangat penting bagi mereka. Dalam berkomunikasi mereka sangat mudah untuk diajak bicara dan jelas.
Ketrampilan diatas bisa anda pelajari untuk meraih kesuksesan. Bakat, keluarga atau keberuntungan hanyalah sebagian kecil dari kesuksesan. Menjadi sukses, anda harus mengetahui apa yang anda inginkan dan menggunakan hubungan mereka, kerja keras, kesabaran dan disiplin untuk mencapai hasil yang luar biasa. Tapi semua ini tergantung dari diri anda sendiri, jika memang anda ingin meraih kesuksesan maka anda harus yakin pada kemampuan diri anda. Semoga anda bisa meraih kesuksesan.

Rabu, 28 Januari 2009

Berpikir secara rasional

Berpikir rasional adalah berpikir menggunakan data yang ada untuk mencari kebenaran faktual, kegunaan, dan derajat kepentingannya. Berpikir rasional melakukan analisis yang logik dan relevan dengan suatu barang bukti yang riil, bukan rekayasa atau fantasi, serta adanya alat ukur yang disepakati atau universal.Lawan berpikir rasional adalah berpikir emosional. Di sini tidak perlu ada fakta, atau pembuktian. Cukup dugaan, simbol, atau rekayasa atau fantasi yang keluar dari rasa senang tidak senang, suka tidak suka, benci, sayang, penghormatan, respek, persahabatan, dan kekeluargaan.Apakah berpikir emosional itu salah atau tidak baik? Masing-masing punya manfaat dan tempatnya yang sesuai.Berpikir rasional dipakai bila kita ingin maju, ingin mempelajari ilmu, dan bersaing untuk maju. Juga amat perlu bila kita bekerja untuk kepentingan orang banyak, dengan bermacam-macam pola pikir dan kepercayaan, karena kita bakal punya alasan objektif yang bisa ditunjukkan kepada orang banyak (transparansi), bisa diperdebatkan (argumentasi yang logik dan relevan), serta bisa dibandingkan karena punya alat ukur. Hal-hal yang emosional tidaklah demikian.Berpikir emosional berguna untuk mendapatkan kesenangan, kebahagiaan, dan kepuasan pribadi, dan didasari selera. Tolok ukur selera berbeda pada setiap orang, yaitu tingkat senang dan tidak senangnya seseorang, artinya tidak universal. Berpikir emosional menjadi dasar ikatan-ikatan emosional dan tindakan-tindakan emosional.Jadi, untuk kesenangan dan kepentingan pribadi atau kelompok yang punya kepentingan sama, bisa memakai cara berpikir emosional. Tetapi, dalam masyarakat yang berbaur, yang bineka, kita harus berpikir rasional.Di negara Indonesia yang bhinneka tunggal ika, demi menghargai setiap orang atau kelompok orang, yang bineka, kita harus menerima cara berpikir emosional dalam wadah personal. Tetapi, kita pun harus menjunjung tinggi kepentingan bersama, yang eka, kepentingan seluruh macam orang di negara ini, dengan berpikir rasional dalam wadah publik. Tidak tercampur.Jadi, kalau dilihat dari setiap orang, dia bisa memakai kedua cara berpikir itu. Berpikir emosional bisa untuk diri sendiri atau kelompoknya sendiri (personal domain), sedangkan yang rasional dia harus dalam posisi sebagai anggota masyarakat yang bineka dalam public domain. Tentu dia pun bisa memakai cara berpikir rasional ini untuk diri sendiri atau kelompoknya bila ingin maju.Berpikir emosional: untuk diri sendiri dalam personal domain, untuk kelompok sendiri dalam personal domain, dan tidak untuk publik yang bineka dalam public domain.Adapun berpikir rasional ialah untuk orang banyak yang bineka atau untuk ilmu, dalam public domain, dan untuk diri sendiri dan kelompok dalam personal domain. Dengan mengenal kedua cara berpikir dan kedua ranah ini, kita akan bisa menempatkan diri cara berpikir mana yang cocok untuk urusan pribadi dan mana yang cocok untuk urusan publik.Ketertiban MasyarakatMenjadi sangat penting untuk menjaga ketertiban masyarakat agar tidak jatuh dalam anarki, korupsi, nepotisme, dan terorisme. Anarki dan terorisme hanya terjadi bila kepentingan pribadi atau kelompok pribadi dipaksakan bagi kelompok lain atau masuk dalam domain publik. Sedangkan korupsi dan nepotisme terjadi bila mereka memakai fasilitas publik atau fasilitas negara, untuk kepentingan pribadi atau kelompok.Kepentingan dalam publik haruslah kepentingan orang banyak. Artinya, setiap anggota masyarakat, lintas golongan, dalam domain publik itu membutuhkannya. Kalau ada satu kelompok saja dalam domain publik yang tidak membutuhkannya, masalah itu tidak bisa disebut masalah publik. Itu merupakan masalah pribadi atau personal. Produk negara serta cara-cara negara, seperti pemilihan umum, adanya partai politik serta UU seharusnya adalah hal-hal yang melulu kepentingan publik, kepentingan seluruh lapisan masyarakat yang bhinneka tunggal ika.Tetapi, karena pengertian personal matter, public matter, dan personal domain serta public domain belumlah kuat, belum membudaya, banyak hal yang sifatnya personal sampai saat ini masih berkecimpung dalam public domain, atau ada yang mengupayakan masuk dalam public domain.Reformasi yang digebrak 1998 mempunyai slogan hapuskan KKN. Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah gambaran betapa hebatnya masalah personal matter masuk dalam public domain. Masalah personal para pejabat masuk dalam negara, jadi urusan negara. Tetapi, saat itu tokoh reformasi, pimpinan politik, dan negara belum mampu menerjemahkan reformasi sampai ke akarnya dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu menghindari tercampurnya masalah personal masuk public domain. Sampai saat ini belum ada suatu produk hukum yang keluar, yang mengatur secara umum untuk melarang personal matter masuk dalam public domain. Maka tujuan reformasi itu macet. KKN masih berjalan terus. Reformasi bukanlah kebablasan. Kalau kebablasan, artinya kita pernah sampai dan keluar menembusnya. Kita belum pernah sampai goal yang sesungguhnya.Jadi, buah reformasi 1998 hanya bisa terwujud bila kita mau mengerti dan memisahkan antara masalah personal dan publik, serta tempat = ranah = domain personal dan publik. Keduanya, masalah dan tempat itu harus terpisah dan tidak tercampur. Masalah personal di personal domain dan public domain hanya berisi masalah publik.Demokrasi berkecimpung dalam domain publik mengatur kekuasaan bagi publik. Dan hak asasi manusia mengatur hak-hak personal dalam personal domain. Keduanya mempunyai tempat yang terhormat dalam suatu negara dan saling dihargai.Begitu pula bhinneka tunggal ika, kebinekaan berada dalam personal domain dan eka dalam public domain.Prof Djohansjah Marzoeki, guru besar (LB) Unair.